Halo,….kita ketemu lagi di sini, di arena curhatku. To the point, tema yang saya bahas kali ini tentang PATAH HATI, BROKEN HEART, atau apapun istilahnya lah….Saya yakin anda sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut, setidaknya anda pernah mengalaminya, kalaupun anda belum pernah merasakannya paling tidak ---- pernah dengar lah. Patah hati identik dengan sesuatu yang tidak meng-ENAK-kan. Seperti yang kita ketahui bersama bagi anda yang sudah tahu, rasanya gimana gitu…(ya gimana???). Jujur dan saya gak boleh munafik, saya sudah mengalami dan merasakannya bolak – balik sampai saya hafal betul rasanya ----- sakiiiiiiitttttt…….
Tapi ni jujur lho, selama aku hidup belum pernah ada cewek yang mikir lebih dari 24 jam untuk memberikan cintanya buatku. Pernah ada sih cuma satu, itupun karena aku yang terlalu mengikuti skenarionya (narsis dikit boleh donk, asal gak banyak – banyak).
Kalau saya boleh memberi saran, sebaiknya anda memilih sakit gigi daripada sakit hati….(tapi lebih baik lagi jangan milih deh), betul gak?! Tapi lain ceritanya bagi anda yang sudah “kebal” terhadap penyakit yang satu ini….he…he…he.
Kadang saya berpikir memang benar kata pepatah lama, “lebih sakit patah hati, daripada patah tulang”. Coba kita renungkan, ternyata emang bener lo….bayangkan coba, kalau patah tulang kan masih bisa disambung. Tapi kalo patah hati, gimana nyambungnya ?!
Gini aja wis, daripada saya sok – sok tahu tentang patah hati mendingan saya berbagi cerita buat pembaca sekalian…..
Ini kisah nyata dan benar – benar terjadi, believe it or not….
Pernah nonton film dan sinetron tentang kisah remaja di TV? Tentu donk, mari kita lihat salah satu unsur ceritanya. Pasti kita temui tentang adegan penyebab patah hati, sang pujaan hati tiba – tiba minta mengakhiri hubungan tanpa alasan yang jelas, sang kekasih “main belakang” di depan mata, dan sebagainya. Nah, kurang lebih gambaran seperti itu yang mewakili kehidupan nyata tentang kisah asmaraku (klasik banget sih, tapi tiap orang pasti mengalami hal yang serupa tapi tak sama). Di sini saya ceritakan babak yang paling berkesan saja…
Entah patah hati episode yang ke berapa saya lupa, tapi kejadiannya masih saya ingat….
Suatu hari aku bertemu seorang cewek, kesan pertama ku simpulkan ini cewek manis banget, imut, gak banyak tingkah. Setelah aku cari informasi tentang dia pada teman – temanku, akhirnya ku dapatkan nomor HPnya. One step closer buatku, pas malam harinya aku mulai melancarkan serangan. Berbekal ilmu “ngrayu” & “nggombal” dari tayangan TV, ku mulai setahap demi setahap untuk mendekatinya. Tiada hari tanpa komunikasi antara aku dan dia, biasa masih “PDKT”. Setelah aku rasa kenal dia cukup lama, meskipun baru 1 bulan aku anggapa lama (hi…hi…hi). Lama – kelamaan aku baca situasi sepertinya ada indikasi dia memberikanku umpan balik, akhirnya setelah kencan yang kesekian kali aku memberanikan diri untuk “nembak” dia. Gak habis banyak peluru sih, sekali “dor” kena kepala. Serangan efektifku gak bisa dihindari lagi olehnya. So, akhirnya kami pacaran. Namun sayang, hubungan kami tidak bertahan lama. Ternyata aku salah menilainya, intinya dia tidak bisa aku ajak menjalani hubungan jarak jauh. Yang dia inginkan aku harus ada disampingnya saat diperlukan, yeh…emangnya aku pembantunya kali. Karena aku tidak bisa dan tidak mau menuruti kemauannya, dia memilih mengakhiri masa “kontrak” pacaran denganku. Apa boleh buat, cerita ini harus di “cut” sampai di sini. Begitulah keputusanku, namun kekonyolan terjadi setelahnya….
Ntar dulu, aku mau ketawa sendiri ……………….^_^
Setelah hubungan kami berakhir, aku kehilangan semangatku, nafsu makanku, dan gairahku. Kondisiku waktu itu seperti orang putus asa yang divonis eksekusi mati. Hal tersebut terjadi selama kurang lebih 1 minggu, aku hidup tanpa semangat dan dingin seperti mayat. Aku bingung harus bagaimana menyembuhkan luka hati seperti ini. Curhat sana – sini masih belum bisa membuat hatiku terasa lega. Beruntungya aku masih punya sahabat yang mau membangunkanku dari keputusasaan. Singkat cerita akhirnya aku menemukan irama kehidupanku seperti biasanya. Gokil, konyol, bodoh, kalo seandainya kejadian tersebut terulang lagi setelah aku patah hati yang kesekian kalinya di kemudian hari. Padahal notabene aku jadikan dia yang kedua, eh…denger – denger sebelum denganku dia sudah ada “link” dengan orang lain. Ini ceritanya buaya digigit kadal…..
Waktu terus berjalan dengan sendirinya, aku juga mengikuti aliran waktu ini. Luka hatiku sudah mengering walaupun masih membekas. Babak selanjutnya akan segera dimulai sebentar lagi…..
Hari berganti hari, bulan berganti bulan hingga memasuki pergantian tahun. Di tahun selanjutnya naluriku bangkit lagi. Aku melihat sebuah prospek bagus di depan mata, lalu kenapa aku sia – siakan. Singkat kata, aku menemukan seseorang yang menarik perhatianku. Cantik, putih, slim, pokoknya aku katakan hampir perfect. Boleh aku katakan sementara ia yang tercantik diantara sekian banyak mantan kekasihku (kalaupun dia baca ceritaku ini, boleh besar kepala deh). Akhirnya ku dapatkan cinta dan hatinya. Tantangan terberat adalah selama aku menjalani pacaran dengannya. Tak ku sangka, tak ku duga. Ternyata banyak lelaki yang mengincarnya, jadi aku harus menghadapi banyak saingan dimana – mana. Ada yang masih nekat PDKT padanya, ada yang sudah berani “nembak” dia, ada yang rela nunggu jomblonya, wah gokil abis pokoknya para rivalku ini…..
Sebagai petarung tangguh aku gak boleh hanya melihat dari kejauhan aja donk, ntar mangsa yang sudah aku cengkeram ini lepas lagi. Berbagai cara aku lakukan, mulai dari sering apel kerumahnya dan cari perhatian dari kedua ortunya. Taktik yang aku lakukan ternyata cukup ampuh dan berhasil, jarak semakin sempit antara aku dan orangtuanya. Bahkan tetangga – tetangganya pun sudah mulai tahu siapa aku.
Karena aku merasa posisiku sudah cukup aman, aku mulai tidak begitu sering memberikan perhatian kepadanya karena aku juga harus konsentrasi dengan pekerjaanku. Maksimal aku menghubunginya waktu itu 2 – 3 kali seminggu.
Waktu masih tetap bergulir, lama kelamaan mulai ada konflik antara aku dan si dia. Cek – cok kecil selalu ada hampir tiap minggu. Sepertinya aku harus mengatur jarak dengannya, sama seperti sebuah layang – layang. Jika kita ingin layang – layang itu bisa terbang tinggi, perlu ada tarik ulur benang. Nah, itu yang aku lakukan dengan asumsi yang sama. Namun ternyata dugaanku salah, entah strategiku yang salah atau memang si doi yang selalu ingin diperhatikan ---- suatu hari dia melarangku untuk berkunjung kerumahnya. Hal ini berulang hingga beberapa kali, setiap aku ingin bertemu dengannya dia selalu menghindar. Feelingku mengatakan kalau ada yang tidak beres dengannya.
Akupun menyusun rencana untuk mengintainya secara diam – diam tanpa sepengetahuannya, pada suatu malam minggu aku berinisiatif untuk sembunyi di sebuah tempat lalu mengikutinya.
Dengan sabar, aku tunggu dia nongol dari tempat persembunyiannya. Nah, akhirnya yang aku tunggu muncul juga….tapi ada yang membuatku kecewa dan bertanya – tanya. Doi muncul dibonceng seorang cowok, ternyata dia sudah berani bohong padaku waktu itu. Tidak seperti yang dia katakan padaku sebelumnya bahwa ia akan pergi kerumah seorang teman cewek, untuk menghadiri acara ulang tahun. Dan dia juga bilang ada perjajian yang dibuatnya dengan temanya, bahwa tidak boleh ngajak cowok masing – masing. Tapi kenapa dia jalan dengan cowok lain, itu yang aku tanyakan dalam hati. Ah, tanpa banyak menunggu lagi aku lihat dia sudah mulai jalan. Aku pun juga ikut bergerak membuntutinya, sepanjang perjalanan aku melihat mereka berboncengan mesra.
Tunggu sebentar, jika anda masih punya akal sehat mana kata yang anda pilih untuk menyebutkan kelakuannya? Selingkuh, main belakang, atau mendua???....
Sampai mana tadi? Oh iya, lalu singkat kata singkat cerita aku sudah merasa tak ada waktu untuk ngomong langsung dengannya, akhirnya aku putuskan untuk mengakhiri hubungan dengannya lewat sms. Tak selang beberapa lama, sms balasan sudah datang. Dia menjawab dengan PD-nya, “ini yang aku tunggu – tunggu, karena kamu sudah gak mau merhatiin aku lagi”. Itu barusan inti sms balasannya, lagi – lagi aku dibilang gak perhatian……
Waduh, jadi pihak yang bersalah lagi ni aku. Patah hati, dan luka hati aku alami lagi. Kali ini aku melihat langsung kejadian perselingkuhan di depan mataku. Tapi kali ini aku sudah tidak seperti dulu lagi yang frustasi dan putus asa. Waktu itu aku masih bisa berdiri tegar, mungkin karena aku sudah punya prinsip “aku bisa dapat yang lebih baik darinya suatu hari nanti”. Episode ini aku akhiri, dan kita lanjutkan ceritaku ke episode yang boleh aku bilang belum lama ini berakhir proses syutingnya….
Tinggi, manis, tomboy, dan agak berwajah agak jutek. Tapi aku suka padanya, itulah gambaran gadis yang aku pacari terakhir kali. Aku anggap dia lebih baik dari kekasih - kekasihku sebelumnya. Aku menjalani hubungan dengan status pacaran sambil kenalan karena aku khawatir kalah start dari yang lain, jadi tanpa basa – basi, tanpa melihat situasi aku berani ngungkapin perasaanku duluan padanya. Padahal waktu itu juga banyak pihak yang berebut menjadi nomor 1 di hatinya, tapi saat itu akulah pemenangnya (he..he..he). Perjalananku dengannya juga cukup singkat, kali ini tidak ada istilah selingkuh, atau protes karena ingin perhatian lebih dariku……Yang ada doi seorang yang pencemburu berat dan mudah dipengaruhi orang lain. Emang sih, kali itu aku yang salah. Aku sudah terlanjur punya imej seorang “playboy”, sebelum jadian dengannya dia sudah pernah melihatku dan tahu kalau aku sering jalan dengan beberapa cewek. Tapi aku gak ngasih status ke mereka semua lho…..
Gini cerita konyolnya, hari minggu kami sempat jalan – jalan bareng ke sebuah tempat rekreasi. Senang, bahagia, dan semua perasaan suka campur jadi satu waktu itu. Aku lupa segalanya,…….
Keesokan harinya, ada oknum yang tidak bertanggung jawab mempengaruhinya. Dia di dicekoki isu bahwa aku pacar si A, aku pacar si B, dll. Nah, bodohnya lagi dia gampang percaya gitu aja gosip yang beredar. Aku sudah memberikan pengertian kepadanya tentang gosip itu, tapi emang dasar dia keras kepala. Akhirnya dia memilih mundur dari masa percobaan pacaran kami (masa percobaan pacaran kami 2 bulan, belum 2 bulan bubar deh….)
Aku singkat lagi, sekarang dia berada di satu kota denganku tapi jarang komunikasi dan ketemu. Satu minggu yang lalu, aku tanyakan kabarnya lewat SMS. Aku tanya apakah dia sekarang masih jutek dan masih mudah dipengaruhi orang lain? Dia jawab masih jutek, tapi sudah tidak mudah dipengaruhi orang lain seperti dulu. Dia juga bilang kalau sudah dapat pelajaran berharga dariku, yah…setidaknya pengertian yang aku berikan dulu masuk ke otaknya meskipun cuma sedikit.
So, gak perlu diperpanjang lagi. Semua episode tentang kisah cintaku sudah aku jabarkan di atas tadi meskipun jalan ceritanya tidak serinci kenyataanya dan aku singkat – singkat. Wahai kaumku, marilah kita merenung dan kita ambil hikmahnya. Para betina di dunia ini butuh beberapa hal, perhatian ekstra, imej seorang yang baik – baik, dan sedikit tipu daya. Kecuali bagi anda yang sudah lihai dalam permainan hati, pasti bisa mengelak dari perangkap dan kecurigaan (anda pasti sudah paham maksud saya).
Okey, itulah seputar kisah asmaraku yang aku ekspos di sini. Komentar, masukan, kritik, dan saran anda bisa anda tambahkan di sini……See you later.
1 komentar:
Pernah patah hati????
Posting Komentar